Fungsi
utama dari Depdiknas adalah membangun sistem manajemen dan pendidikan berbasis
TIK dengan menyediakan beragam layanan TIK yang terpadu/terintegrasi khususnya
untuk lingkup komunitas Depdiknas dan masyarakat luar antara lain: guru,
karyawan, dan siswa di sekolah menengah kejuruan serta pada pimpinan dan staf
di lingkungan Depdiknas pusat dan Dinas pendidikan di daerah (propinsi dan
kota/kabupaten).Dalam pelaksanaannya di tingkat pusat, sistem ini menunjang
tugas dan fungsi pokok Depdiknas serta menunjang kebutuhan sistem informasi
manajemen pada organisasi Depdiknas yang terpadu dari di tingkat pusat, daerah
hingga sekolah menengah kejuruan. Dalam hal pelaksanaan program pendidikan di
tingkat menengah kejuruan akan lebih ditingkatkan mutu dan aksesbilitasnya
melalui penerapan TIK Depdiknas yang tepat dan terarah.
Beberapa
proyek yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengimplementasikan
kebijakannya untuk pemanfaatan teknologi , antara lain : Jardiknas (Jaringan
Pendidikan Nasional), dan Inherent (Indonesia Heigher Education Network). Jardiknas
(Jaringan Pendidikan Nasional) merupakan infrastruktur jaringan skala nasional
yang menghubungkan seluruh institusi/lembaga pendidikan, kantor dinas
pendidikan tingkat provinsi/kota/kabupaten, perguruan tinggi, dan
sekolah-sekolah di seuruh indonesia. Jardiknas dibangun oleh Departemen
Pendidikan Nasional pada tahun 2006. Secara umum Jardiknas dibagi menjadi 4
(empat) zona jaringan, yaitu:
1. Zona Kantor Dinas Pendidikan
2. Zona Perguruan Tinggi (Inherent)
3. Zona Sekolah
4. Zona Personal
Pembagian
zona didasarkan pada kondisi geografis, ketersediaan teknologi, skala
kebutuhan, fungsi, dan manfaat program jardiknas untuk setiap institusi dan
komunitas pendidikan. Sedangkan Inherent (Indonesia Heigher Education Network)
merupakan jaringan komunikasi data tertutup antar perguruan tinggi di
indonesia. Jaringan ini termasuk di dalam proyek Jardiknas. Pada tahap awal
(2006) telah terbangun interkoneksi 32 localnode yang berada di
perguruan-perguruan tinggi di ibu-ibu kota provinsi di indonesia serta kantor
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Cincin (ring) utama dari jaringan ini
berada di pulau jawa, dan dengan lima universitas sebagai backbone network
yang dihubungkan dengan jalur STM-1 yang memiliki tota kapasitas bandwidth
sebesar 155 Mbit/s. Kelima universitas tersebut adalah:
1. Universitas Indonesia, Jakarta
2. Universitas Teknologi Bandung, Bandung
3. Institut Teknologi Sepuluh November,
Surabaya
4. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
5. Universitas Diponegoro, Semarang
Selanjutnya perguruan tinggi lainnya akan
dihubungkan dengan jalur yang lebih rendah kepasitasnya, seperti pada
Universitas Brawijaya, Malang.
No comments:
Post a Comment