Wednesday, February 1, 2017

Kepuasan Hidup (Life Satisfaction)

Kepuasan hidup (life satisfaction) adalah kesejahteraan psikologis secara umum atau kepuasan terhada kehidupan secara keseluruhan. Kepuasan hidup merupakan keadaan sejahtera dan kepuasan hati, yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul apabila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi. Kepuasan hidup sering didefinisikan sebagai kebahagiaan yang timbul dari pmenuhan kebutuhan dan harapan, dan merupakan penyebab atau sarana untuk menikmati.
Berdasarkan pendekatan kognitif, kepuasan hidup merupakan penilaian secara kognitif dimana seseorang membandingkan keadaannya saat ini dengan keadaan yang dianggapnya sebagai standar ideal. Sedangkan Menurut pendekatan quality of life, kepuasan hidup mengacu pada evaluasi subjektif mengenai seberapa banyak kebutuhan, tujuan, dan nilai-nilai yang kita punya telah terpenuhi dalam kehidupan. Dengan demikian, kesenjangan yang dirasakan antara apa yang kita miliki dan apa yang kita inginkan menjadi penentu tingkat kepuasan hidup atau ketidakpuasan seseorang.
           Pengukuran Kepuasan Hidup pada Anak dan Remaja
Kepuasan hidup memiliki lima komponen, yaitu Keinginan untuk Mengubah Kehidupan, Kepuasan Terhadap Kehidupan Saat Ini, Kepuasan Hidup di Masa Lalu, Kepuasan Terhadap Kehidupan Di Masa Mendatang, dan Penilaian Orang Lain Terhadap Kehidupan Seseorang. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan hidup merupakan kemampuan kognitif individu dalam menilai kebahagiaan dalam hidupnya, yaitu penilaian akan perasaan dan ketercapaian keinginan dan pengalaman yang dialami dalam kehidupan individu. Selain itu kepuasan hidup merupakan gambaran perbandingan antara peristiwa dan harapan dalam kehidupan individu. Kepuasan hidup merupakan ukuran dari kebahagiaan, terdapat lima komponen dalam mengukur kepuasan hidup pada remaja, yaitu:
1.    Kepuasan terhadap Keluarga Hubungan Remaja dengan keluarga pada masa remaja awal cenderung memiliki jarak pemisah, karena terdapat perbedaan pandangan orang tua kepada remaja bahwa mereka masih kanak-kanak, sedang remaja merasa dirinya bukan lagi anak-anak, sehingga sering kali perbedaan ini menjadi jurang pemisah hubungan harmonis dalam keluarga (Hurlock, 2009). Namun dalam mencapai Kebahagiaan dan kepuasan hidup, remaja membutuhkan kasih sayang dari orang lain, termasuk didalamnya keluarga. Pada masa puber mendambakan kasih sayang, seperti halnya remaja lainnya, dan sering kali remaja menginginkan kasih sayang yang lebih banyak karena ia merasa tidak bahagia dan tidak puas dengan dirinya sendiri dan dengan kehidupannya. Keluarga menjadi tolak ukur remaja dalam menilai kepuasan hidup. Pola asuh keluarga, serta peran ayah dan ibu dalam keluarga merupakan salah satu yang mempengaruhi kepuasan hidup, sehingga Hubungan dalam keluarga membentuk nilai-nilai pada remaja dalam menentukan kepuasan hidup yang di alami pada masa remaja. Remaja yang merasa puas dengan keadaan keluarga, baik secara pola asuh, peran ayah dan ibu, keharmonisan keluarga, dan sebagainya menjadi prediktor kepuasan hidup remaja.
2.    Kepuasan terhadap Pertemanan Pada masa remaja, remaja cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Kecenderungan remaja dekat dengan teman sebaya sangat tinggi. Hubungan pertemanan merupakan faktor paling berpengaruh selama masa remaja. Dalam menentukan kepuasan hidup remaja dengan hubungan pertemanan adalah dengan melihat kualitas hubungan yang terjalin dengan sesama teman sebayanya (Hurlock, 2009).
3.    Kepuasan terhadap Pendidikan/sekolah Dalam masa remaja, sebagian besar waktu remaja dihabiskan di sekolah. sekolah merupakan wadah siswa menuntut ilmu sekaligus menyalurkan serta mengembangakan kemampuan, bakat, Skill yang dimiliki remaja. Adanya keinginan remaja untuk mengembangkan potensi dirinya di sekolah. Prestasi remaja di sekolah menjadi tolak ukur remaja telah mencapai harapan, cita-cita, keinginan yang ingin diraih remaja tersebut. Emmons dan Diener (Diener, Suh , & Oishi,1997) menyebutkan bahwa kepuasan pada prestasi akademik merupakan prediktor yang kuat dalam menentukan kepuasan hidup pada mahasiswa. Hurlock (2009) juga menyebutkan Prestasi juga merupakan unsur dalam mengukur kebahagiaan.
4.    Kepuasan terhadap Lingkungan tempat tinggal Selain hubungan dengan pertemanan, Remaja tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan tempat tinggal, nilai-nilai serta aturan yang berlaku di lingkungannya membentuk remaja dalam menentukan kepuasan yang dirasakan remaja, ketika remaja merasa aturan sesuai dengan keinginnannya maka remaja merasa puas, namun ketika aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tempat lingkungannya banyak menuntut remaja, ada kemungkinan remaja menjadi tidak puas dengan lingkungan tempat tinggalnya. kepuasan remaja terhadap lingkungan tempat tinggalnya menjadi prediktor dalam menentukan kepuasan hidup remaja.
5.    Kepuasan terhadap Diri sendiri Dalam tugas perkembangan remaja adalah pencarian identitas diri. Kepuasan terhadap diri sendiri merupakan salah satu hal yang penting dalam menentukan kepuasan hidup pada remaja. Remaja yang merasa tidak puas dengan dirinya sendiri menjadikan kepuasan hidup remaja tersebut menjadi rendah, sebaliknya ketika remaja mampu menjadikan dirinya Pribadi yang diinginkan, Remaja cenderung memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen dari kepuasan hidup adalah: kepuasan terhadap keluarga, pertemanan, pendidikan, kondisi lingkungan hidup, dan diri sendiri. Kepuasan hidup pada remaja merupakan salah bentuk subjektive well-being. Mencapai subjektive well-being berarti mencapai kepuasan hidup. kepuasan hidup pada remaja mencakup kemampuan remaja dalam menilai puas atau tidaknya hidup. Kepuasan hidup pada remaja dapat bersifat universal yang secara umum dirasakan oleh semua remaja, namun juga dapat bersifat individual atau khusus, dimana kepuasan hidup yang didapatkan berdasarkan pengalaman atau kejadian yang dialami semasa remaja (Huebner , 2009).
              Berdasarkan kondisi pada masa remaja, kepuasan hidup pada masa remaja dipengaruhi berbagai macam faktor. Baik dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Kepuasan hidup pada remaja mencakup kemampuan kognitif remaja dalam menilai puas atau tidaknya hidup yang dijalani oleh remaja. Bentuk kepuasan hidup berdasar pada kondisi realitas dan keinginan yang ada dalam hidup remaja. Realitas mencakup pada kenyataan-kenyatan berupa kejadian – kejadian yang dialami oleh remaja. Sedang keinginan meliputi mimpi-mimpi, cita-cita dan harapan yang ingin dicapai oleh remaja pada tahap remaja.

No comments:

Post a Comment